This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Saturday, January 30, 2016

Sunday, January 24, 2016

Campurin Uang Pribadi dan Usaha sama Saja Bunuh Masa Depan

Campurin Uang Pribadi dan Usaha sama Saja Bunuh Masa Depan


Motif orang berbisnis pasti duit. Lalu duit hasil bisnis sudah pasti jadi milik sendiri. “Itu kan hasil keuntungan bisnis gue, bebas dong mau dipakai buat apa saja!”

Setuju dong, toh itu duit-duit sendiri. Cuma sudahkah tahu bedanya mana duit operasional bisnis dan mana duit hasil keuntungan?

Perlu diingat, uang yang dihasilkan dari bisnis itu gabungan dari uang modal dan uang laba dari penjualan barang atau jasa. Nah, di sinilah urgent-nya buat memisahkan keduanya. Tidak semua uang hasil bisnis itu masuk ke kantong pribadi.

Kadang ini yang dilupakan pebisnis, khususnya yang pemula. Gara-gara tak bisa membedakan mana duit modal usaha dan mana keuntungan, bisnis bisa terseok-seok di tengah jalan. Bahkan tak tertutup kemungkinan mati.

Kenapa mesti dipisahkan? Karena peruntukannya berbeda. Uang modal digunakan sebagai nyawa menggerakkan bisnis agar berkelanjutan, sedangkan laba bisa masuk ke  kantong pribadi atau bisa pula digunakan untuk memperkuat modal.

Di samping itu, pemisahan ini juga bermanfaat sebagai alat ukur pertumbuhan bisnis. Bagaimana pun prospek dari suatu bisnis itu selalu dilihat dari nilai ‘uang’ yang berhasil diputar.

Alasan inilah yang membuat harus ada pemisahan uang pribadi dan usaha. Apa saja manfaat pemisahan itu?

Melindungi bisnis

Duit adalah nyawa dari suatu bisnis. Dengan pemisahan keuangan bisnis dan pribadi, maka dengan sendirinya sudah melindungi bisnis dari kehancuran. Pemisahan itu sangat membantu untuk melihat nilai ‘kekayaan’ bisnis yang ditekuni.


Bahkan, laporan keuangannya pun menjadi efisien dan efektif karena bisa meminimalisir salah sasaran dan salah kelola dalam penyusunan laporan laba rugi. Misalnya dengan membagi laba dalam tiga bagian. Bagian pertama untuk memperkuat modal, kedua untuk dana darurat jika ada pengeluaran mendadak dan ketiga untuk disimpan atau bisa diambil.

uang pribadi dan usaha
Pegang duit banyak emang nyenengin ya, tapi jangan lupa kalau uang pribadi dan hasil usaha harus dipisah bro!

Melindungi aset
Mencampurkan keuangan bisnis dan pribadi bisa berisiko fatal terhadap aset-aset yang dimiliki. Perlu diingat, berbisnis selalu dibayang-bayangi risiko merugi. Nah, bila tidak ada pemisahan mana aset bisnis dan aset pribadi bisa-bisa ketika ada masalah atau tuntutan hukum dari pihak lain, aset pribadi yang dimiliki bisa kecatut.

Menganalisa sumber penghasilan

Tidak dicampurkannya keuangan bisnis dan pribadi bisa membantu untuk memonitor kemana uang mengalir. Lalu bisa diketahui pula pola transaksi pengeluaran dan pemasukan yang akhirnya mempermudah pengambilan keputusan bisnis. Yang tak kalah penting adalah mengetahui posisi keuangan usaha terkini.

Contoh, perlunya mencatat nilai rupiah pembelian barang. Di saat bersamaan, catat juga uang yang masuk dari penjualan. Kalau perlu pencatatan ini khusus untuk pembelian dan penjualan saja. Kemudian dalam periode waktu tertentu dipindahkan ke buku kas besar. Dari situ bakal ketahuan berapa besar pembelian dan penjualan. Selisihnya adalah laba kotor.  

Bandingkan bila tak memisahkan keuangan pribadi dan bisnis. Pasti bakal kesulitan memonitoring pendapatan atau pengeluaran. Terus, tak bisa juga mengukur besar dan kecilnya ‘kapasitas’ bisnis karena nilainya tak ‘murni’.

Sudah sadarkan betapa pentingnya pemisahan keuangan bisnis dan pribadi. Langkah selanjutnya adalah disiplin diri dong. Itu kunci utamanya.

Mesti patuh terhadap porsi yang diatur dan ditetapkan diri sendiri. Misalnya saja bila sudah menetapkan laba yang bisa diambil hanya 10% saja, ya ambil segitu. Jangan ditambah lagi.

Konkretnya begini, jika Anda adalah owner sekaligus pekerja dalam bisnis itu, maka laba itu yang menjadi pendapatannya yang besarannya 10% dari omset. Bila ada pegawai, maka laba itu juga harus mencukupi untuk menggajinya.

uang pribadi dan usaha
Jangan nunggu pegawai demo gara-gara kamu lupa bayar gaji ya!


Disiplin itu bisa terbentuk jika dilatih. Ada cara mudah mendisiplinkan diri memisahkan keuangan bisnis dan pribadi sehingga akan terbiasa nantinya. Apa saja itu?

1.Bikin rekening terpisah

Usahakan agar rekening bisnis itu berbeda dengan rekening pribadi. Segala sesuatu yang berhubungan dengan transaksi dari bisnis itu, masukkan ke rekening bisnis.

Misalnya saja belanja barang modal, operasional, sampai beban pajak, itu area rekening bisnis. Begitu pun dengan duit pribadi, upayakan jangan disimpan di rekening bisnis.

2. Bikin kartu kredit khusus bisnis

Sebaiknya miliki kartu kredit khusus untuk keperluan bisnis. Dari  situ akan memudahkan pemisahan mana tagihan bisnis dan mana tagihan pribadi.

Bisa dibayangkan bila dicampur karena sulit merekam mana pengeluaran untuk kepentingan bisnis dan mana yang bukan. Ingat juga, jangan biasakan membayar tagihan minimum agar tak celaka di kemudian hari.

3.Bikin pembukuan

Ini memang pekerjaan adminsitratif yang cukup menguras waktu. Tapi justru pembukuan ini bisa jadi nyawa bisnis. Pembukuan menjadi rujukan untuk tahu nilai kapitalisasi bisnis. Maka itu, pastikan pembukuan bisnis itu terpisah dari pembukuan pribadi.

Biar praktis, manfaatkan saja pembukuan online di toko aplikasi seperti App Store, Windows Store, atau pun Google Play. Di situ tersedia aplikasi pembukuan yang bisa dipilih secara gratis maupun berbayar. Tinggal pilih mana yang sesuai dengan karakter bisnis.

uang pribadi dan usaha
Hari gini jangn kudet masbro1 Pakai aja aplikasi pembukuan yang sederhana buat bantu bisnis kamu
  
Minimal tiga hal itu mesti dilakukan agar bisnis tetap berkelanjutan dan tetap menjadi sumber pemasukan keuangan pribadi. Lagi pula, siapa sih yang ingin bisnisnya mati di tengah jalan?

  
Image Credit:
  • http://infoloka.com/wp-content/uploads/2015/09/Tips-Mengelola-Keuangan-Bisnis-Rumahan-2.jpg
  • http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140819_180126_gaji-besar.jpg
  • https://lh3.ggpht.com/E1j1qhtqIfgofWvOc8tecatSiQILfkYxrjtcUpWLfF9DUaWELv3v73IQvwbYwMuPpO59=h900

7 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Beli Rumah Pertama Kali

7 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Beli Rumah Pertama Kali



Semua orang termasuk kamu pasti mau bingits ya punya rumah. Selain merupakan kebutuhan primer, rumah yang nyaman dan layak ditinggali juga bisa jadi investasi. Namun, sayangnya uang yang harus dikeluarkan untuk bisa memiliki sebuah rumah gak main-main jumlahnya.

Perbankan melihat permasalahan tersebut dan menawarkan solusi kepemilikan rumah dengan sistem kredit. Akhirnya mulai banyak orang yang berbondong-bondong mengajukan kredit kepemilikan rumah.

Antusiasme yang tinggi dari mereka yang sudah kebelet punya rumah pun seringkali berakhir dengan penyesalan dan kekecewaan. Gak sedikit juga dari mereka yang langsung menjual kembali rumah yang baru saja 

Kenapa bisa gitu ya? Hal itu terjadi karena masih banyak orang yang melakukan beberapa kesalahan saat beli rumah pertama kali. Berikut 7 kesalahan tersebut:

1. Kurang edukasi diri sendiri

Segala sesuatu yang berhubungan dengan properti pasti kompleks, butuh proses yang gak sebentar, dana besar dan berisiko. Nah, ada baiknya sebelum berniat membeli properti seperti rumah misalnya, persenjatai diri dulu dengan pengetahuan yang tepat dan cukup.

beli rumah pertama kali
Hari gini musti jangan gaptek dong, tinggal klik sana klik sini bisa makin pinter loh!


Hari gini informasi apapun yang kita butuhkan banyak tersedia kok, tinggal klik aja! Tapi ingat, teliti sumber informasinya juga ya, pastikan situsnya terpercaya dan up to date.

Jangan hanya berhenti di situ dong! Rajin-rajin ngobrol sama teman-teman yang sudah punya pengalaman beli rumah juga berguna loh! Sesekali coba daftar di seminar properti supaya dapetin informasi yang lebih akurat lagi.

2. Kurang memahami kondisi keuangan

Memiliki niat membeli rumah pastinya idaman semua orang. Antusiasme memiliki rumah idaman sering bikin orang lupa dengan kondisi keuangan. Yang terjadi selanjutnya adalah tepok jidat karena memilih unit rumah yang melebihi kemampuan finansial.

Gak salah kok punya keinginan membeli rumah yang bagus, modern dan layak. Tapi, lebih baik cek dulu rekening kamu. Lalu pikirkan juga kebutuhan-kebutuhan yang lain. Jangan sampai besar pasak daripada tiang.

Intinya sadar diri deh, punya budget Rp 100 juta ya jangan beli rumah yang Rp 650 juta. Gak sedikit loh yang maksain beli rumah mahal dan berujung dengan utang-piutang. Mau punya rumah kok malah nelongso bro!

beli rumah pertama kali
Uang bukan segaanya, tapi segala sesuatu di dunia butuh uang bro! Cek lagi kondisi keuangan sebelum ambil keputusan
 3. Gak memperhitungkan cicilan
Saat survei tipe rumah yang akan dibeli secara kredit, ada satu hal yang paling krusial. Hal itu adalah harus mengetahui secara pasti, berapa alokasi anggaran kamu untuk beli rumah. Bikin kalkulasi kasar tentang pengeluaran setiap bulan ditambah biaya cicilan rumah.

Dari kalkulasi itu kamu bisa melihat, dengan penambahan cicilan rumah setiap bulan tersebut akan menambah beban pengeluaran atau gak. Membeli rumah dengan sistem kredit membutuhkan kesabaran karena sifatnya jangka panjang.

Selain itu, pastikan kamu memilih unit rumah dengan nominal cicilan per bulan yang kamu sanggupi. Setiap kredit pemilikan rumah pasti menyediakan pilihan plafon kredit yang bisa disesuaikan dengan kemampuan masing-masing pembeli.

Terkadang orang yang berencana membeli rumah, merasa sanggup karena menggabungkan antara pendapatan, bonus dan kenaikan gaji setiap tahun. Padahal bonus dan kenaikan gaji merupakan sesuatu yang sifatnya belum pasti.

beli rumah pertama kali
Beli rumah lewat sistem kredit harus itung-itung cicilannya dulu, pastinya gak segampang cicilan panci ya!

 4. Lupa memasukkan biaya ekstra
Saat sudah niat beli rumah, kamu gak boleh mengeluh saat ternyata bakalan banyak biaya tak terduga. Selain cicilan rumah setiap bulan, ada biaya ekstra lain yang harus disiapkan saat membeli rumah.

Biaya-biaya tersebut antara lain, biaya appraisal, asuransi jiwa, notaris dan pajak properti. Biaya-biaya ekstra ini sering dilupakan oleh para calon pembeli rumah.

Oh iya, nominal biaya estra tersebut disesuaikan dengan lokasi rumah ya. So, siap-siap deh dengan kemungkinan pengeluaran yang membengkak setelah akad jual beli rumah selesai.

beli rumah pertama kali
Jangan tepok jidat ya dengan biaya ekstra, salah satunya jasa Notaris biar aset kamu legal

 5. Terlalu mudah percaya promosi
Salah satu trik yang digunakan oleh para pengembang properti adalah membuat brosur promosi yang semenarik mungkin. Belum lagi dengan iming-iming hadiah, uang muka dan cicilan ringan.

Gak sedikit dari janji-janji surga tersebut yang pada kenyataannya berbeda bahkan ada yang fiktif. Kejelian dan kehati-hatian kamu sebagai calon pembeli harus lebih ditingkatkan ya. Kalau gak, ujung-ujungnya bakal kecewa berat.

beli rumah pertama kali
Brosur emang dibuat semenarik mungkin, tapi jangan terbuai sampai mabuk kepayang ya!

6. Gak melibatkan profesional

Kebanyakan orang merasa sudah paham dan mengerti unit rumah yang akan dibeli seutuhnya. Namun, setelah unit rumah selesai dibangun atau ditempati banyak ketidakpuasan dan masalah di sana-sini.

Gak ada salahnya dan gak rugi mengeluarkan sedikit uang untuk menggunakan jasa profesional yang mengerti tentang properti. Mereka adalah orang-orang yang bisa memberi saran tentang lingkungan rumah, struktur bangunan, lokasi strategis, bebas banjir hingga ke nilai jual rumah di kemudian hari.

beli rumah pertama kali
Kalau emang bisa minta bantuan mbak-mbak yang manis dan ahli dalam soal rumah kenapa gak? 

 7. Terburu-buru mengambil keputusan
Beli rumah gak kayak beli baju ya, bisa dibiarkan gak terpakai di lemari kalau gak suka. Itulah kenapa kamu gak boleh terburu-buru baik dalam memilih developer, bank atau agen properti.

Pilih perbankan yang kira-kira bisa memberi pembiayaan dengan cicilan yang sesuai kemampuan kamu. Lalu lanjutkan dengan menemukan developer atau agen properti yang kompeten dan dapat dipercaya.

Jangan malas memeriksa profil dan track record agen properti yang akan kamu pilih. Pastikan mereka profesional dan dapat membantu kamu mendapatkan rumah yang sesuai mimpi kamu sekaligus pas dengan kantong.

beli rumah pertama kali
Jangan ambil risiko, pilih yang pasti-pasti aja deh, beli rumah kok coba-coba!
  
Dengan pemahaman yang tepat dan mendalam plus persiapan materi yang cukup, mewujudkan rumah impian bukan hal yang mustahil.

Belajar deh dari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi di atas agar impian punya rumah gak berakhir dengan kekecewaan mendalam.

Image Credit:
  • http://media.viva.co.id/thumbs2/2013/09/25/223516_seorang-perempuan-di-beijing-mencari-informasi-melalui-internet_663_382.jpg
  • http://www.teropongbisnis.com/wp-content/uploads/2015/08/3.-5-Jurus-Mengelola-Keuangan-dan-Menciptakan-Kondisi-Keuangan-Stabil-2-1024×602.jpg
  • http://s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/jualo/original/710500/kpr-btn-bersubsidi-ci-properti-rumah-del-710500.jpg
  • http://www.rumahku.com/images/view/advices/l/2015/07/f/559a0126-f154-4633-956b-43570a0a0b1a.jpg
  • http://www.pixelldesign.com/images/contoh-design-brosur-flyer/contoh-design-brosur-desain-flyer-perumahan.jpg
  • http://www.kabarbisnis.com/images/picture/201504/1041-citraland_7.jpg
  • http://cdn.tmpo.co/data/2012/08/04/id_134029/134029_620.jpg

Lebih Hemat Mana Sih, Laundry atau Cuci Sendiri? Coba Kita Hitung Yuk!

Lebih Hemat Mana Sih, Laundry atau Cuci Sendiri? Coba Kita Hitung Yuk!


You are what you wear. Quote ini pasti sering kita dengar ya. Yup, pakaian atau baju sudah jadi bagian gak terpisahkan dari kehidupan manusia.

Selain punya fungsi melindungi, pakaian atau baju juga punya fungsi mempercantik penampilan seseorang. Gak jarang pakaian jadi faktor penentu tingkat kekayaan atau strata sosial seseorang.

Sejatinya, yang paling penting dari pakaian yang kita kenakan sehari-hari tuh bersih dan nyaman. Ngomong-ngomong soal bersih, bagi beberapa orang, mencuci pakaian adalah hal yang melelahkan dan buang-buang waktu. Tentunya ini berlaku untuk mereka yang sibuk beraktifitas di luar rumah.

Gak heran kalau jasa laundry bertebaran di mana-mana dan jadi salah satu bisnis yang cukup menggiurkan beberapa tahun belakangan. Tapi bagi sebagian orang mencuci baju sendiri masih jadi pilihan favorit. Jadi, lebih hemat mana sih, laundry atau cuci sendiri? 

Kapan sih saat yang tepat menggunakan jasa laundry

Gak ada yang salah dengan lebih memilih menggunakan jasa laundry atau mencuci sendiri kok. Ada saat-saat di mana jasa laundry sangat tepat digunakan:

- Sibuk bekerja dan gak punya asisten rumah tangga
- Sedang dalam kondisi fisik yang gak fit atau sakit
- Pulang dari liburan selama beberapa hari dan lelah
- Mesin cuci di rumah sedang gak berfungsi atau rusak
- Mesin pompa air di rumah rusak

laundry atau cuci sendiri
Kalau lagi sakit atau sibuk, gunain aja jasa laundry, selain bantu perekonomian rakyat juga hemat waktu kan!

Simulasi perhitungan biaya yang dikeluarkan antara jasa laundry dengan mencuci sendiri

Contoh kasus, sebuah rumah dengan 4 orang anggota keluarga yang selalu sibuk bekerja dan beraktifitas di luar rumah:

Jasa Laundry
Tarif cuci baju 1kg = Rp 5.000
Penggunaan jasa laundry = Satu kali seminggu
Berat pakaian = 11kg – 17kg = Rp 55 ribu – Rp 85 ribu
Jadi dalam satu bulan keluarga ini menghabiskan uang sebesar Rp 220 ribu – Rp 340 ribu untuk jasa laundry.

Mencuci pakaian sendiri
Detergent anti noda = Rp 35 ribu (1,8kg)
Pengharum pakaian = Rp Rp 10 ribu (900ml)
Pelembut pakaian untuk setrika = Rp 6000 (250ml)

Untuk satu keluarga dengan 4 anggota kurang lebih membutuhkan:
Detergent = Rp 35 ribu x 4 = Rp 140 ribu
Pengharum pakaian = Rp 10 ribu x 2 = Rp 20 ribu
Pelembut pakaian = Rp 6000 x 4 = Rp 24 ribu
Total pengeluaran = Rp 184 ribu per bulan

Kelebihan dan kekurangan jasa laundry dan mencuci sendiri


Jasa LaundryMencuci Sendiri
Kelebihan:1. Hemat energi dan waktuMemilih jasa laundry, berarti kamu gak perlu repot dan memeras keringat lagi. Tinggal terima beres saja. 2. Hemat air dan listrikSelain hemat energi, menggunakan jasa laundry juga menghemat penggunaan air dan listrik di rumah loh.
3. Lebih praktis
Sekarang banyak jasa laundry yang menyediakan layanan ambil. Kamu cukup siapkan pakaian-pakaian yang akan dicuci, telepon dan duduk manis menunggu mereka datang.

Kekurangan:
  1. Biaya yang dikeluarkan lebih besar.
  2. Gak bisa melihat proses pencucian laundry.
  3. Hasil pakaian yang dilaundry bisa rusak, luntur atau hilang.
  4. Waktu pakaian yang selesai dilaundry bisa lebih lama.
Kelebihan:1. Hemat biaya2. Proses pencucian termonitor karena dilakukan sendiri. 3. Meminimalisir kerusakan dan kehilangan pakaian. 





Kekurangan:
  1. Butuh waktu dan tenaga
  2. Menambah beban tagihan mesin pompa air, mesin cuci dan setrika.
 laundry atau cuci sendiriKalau suasana hati lagi happy, badan lagi fit, oke deh cuci baju sendiri boleh aja kok!

Simulasi di atas hanya estimasi besaran biaya yang memberi gambaran berapa yang harus kamu keluarkan setiap bulannya ya. Jadi bisa saja lebih kecil atau besar.

Menjaga kebersihan pakaian yang kita kenakan sehari-hari itu penting. Karena pakaian akan menempel di tubuh kita, gak mau dong terkena penyakit kulit atau merasa gak nyaman.

Cara manapun yang kamu pilih atau suka, menggunakan jasa laundry atau mencuci pakaian sendiri gak masalah kok. Sesuaikan saja dengan situasi dan kondisi kamu masing-masing.

Jangan maksain untuk cuci baju sendiri ketika lagi sakit semisal. Dan jangan juga gaya-gayaan laundry baju terus padahal kantong pas-pasan.

Sudah Akad Kredit dengan Bank tapi Developer Ingkar Janji, Lakukanlah langkah-langkah ini...



Lakukan Ini Kalau Sudah Akad Kredit dengan Bank tapi Developer Ingkar Janji


Perabot sudah disiapkan mau diletakkan di sini-situ. Halaman sudah dirancang mau ditanami pohon A dan B. Eeeehh..ternyata rumah belum jadi.

Siapa yang gak marah coba kalau menghadapi masalah seperti itu? Developer ingkar janji semacam itu memang harus diberi pelajaran.

Tapi, sebelum mencak-mencak melabrak developer, ada baiknya kita melakukan refleksi dulu. Kok ya bisa akad kredit dengan bank yang kerja sama ama developer ingkar janji.

Akad kredit dengan bank tapi rumah belum jadi memang diizinkan Bank Indonesia. Tapi syaratnya cukup ketat.

Skema pembayaran yang disebut dengan KPR inden itu diawasi betul oleh Bank Indonesia. Soalnya gak jarang developer sudah menawarkan rumah dengan KPR, tapi ternyata bermasalah di kemudian hari.

Masalah itu antara lain:

  • Molor dalam pembangunan
  • Spesifikasi rumah gak sesuai dengan iklan
  • Developer bangkrut, sehingga rumah mangkrak gak terbangun

Di antara ketiga masalah itu, yang ketiga paling parah dampaknya buat konsumen. Sudah bayar uang muka, cicilan jalan beberapa kali, eh, ternyata rumah gak jadi.

developer ingkar janji
Ada baiknya mempelajari Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) buat menghindari jebakan developer nakal


Jadi, wajib hukumnya bagi kita untuk memastikan keprofesionalan developer sebelum membeli rumah yang dipasarkannya. Salah satunya lewat Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) yang dikeluarkan pihak developer.

Untuk diketahui, jangka waktu penyelesaian pembangunan rumah dengan akad kredit gak ada hubungannya. Artinya, sekali kita sudah tanda tangan akad KPR dengan bank, cicilan harus jalan terus sampai lunas meski rumah belum jadi.

Dengan demikian, satu-satunya cara kita untuk memastikan rumah selesai dibangun tepat waktu sesuai dengan janji developer adalah lewat PPJB. Saat kita akan bayar uang muka, PPJB sudah harus bisa ditunjukkan developer kepada kita. PPJB ini yang menjadi pengikat transaksi antara developer dan konsumen.

Isi PPJB antara lain:

  • Penjelasan obyek tanah dan bangunan, termasuk perizinan dan sertifikatnya.
  • Harga tanah per meter dan harga bangunan.
  • Penegasan pembayaran pajak yang wajib dibayar oleh pihak developer maupun konsumen.
  • Syarat batal, yang berisi hal-hal yang membatalkan perjanjian itu.

Pada poin syarat batal itulah tercantum konsekuensi kalau developer ingkar janji. Kita bisa meminta kompensasi berupa pengembalian uang yang telah kita bayarkan. Tapi rumah harus kita lepaskan.

Lewat Jalur Hukum

Tapi tentu saja kita gak bisa langsung minta duit persekot dibalikin. Kita mesti lewat jalur hukum buat menuntut hak. Ini seperti yang dilakukan.

Ibu Dewi menggugat developer karena rumah gak sesuai dengan yang diiklankan dalam brosur. Dia sempat dinyatakan kalah, tapi lalu mengajukan PK dan menang.

developer ingkar janji
Jika musyawarah sudah nggak mempan, biar hukum yang bicara


Pasal 9 ayat 1 UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen melarang pelaku usaha menawarkan, memproduksi, dan mengiklankan suatu barang dan/atau jasa secara tidak benar dan/atau nyata. Pasal ini bisa dipakai buat melawan developer yang ingkar janji itu.

Namun proses di pengadilan pastinya panjang dan melelahkan. Itu sebabnya kita wajib mempraktekkan pepatah sedia payung sebelum hujan saat akan beli rumah yang belum jadi lewat KPR.

Mending agak bersusah-payah dulu mencari sebanyak mungkin info tentang developer yang rumahnya mau kita beli. Jika sudah hakulyakin developer itu bisa dipercaya, cincai lah tanda tangan akad kredit dengan bank.

Untuk berjaga-jaga, simpanlah segala sesuatu yang berkaitan dengan iklan rumah yang ditawarkan. Misalnya brosur, pamflet, atau bahkan pesan BBM dari developer. Dokumen itu bisa dijadikan senjata jika kelak developer mau main-main!


Image credit:
  • http://assets.kompas.com/data/photo/2014/01/10/1335426shutterstock-145688978780×390.jpg
  • http://assets.kompas.com/data/photo/2014/02/19/1956291shutterstock-133500851780×390.jpg
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com